Puput’s Blog

September 6, 2009

Sebuah Kisah

(Ini Sebuah kisah, yang mampu membuat semua cewek, mampu meneteskan air mata mereka. Cocok untuk bahan renungan dan pembelajaran untuk para suami, ataupun calon suami, coz we adore a man like Bpk. Eko.)

MAMPUKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT???

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis
Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan
Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana
di Indonesia.
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun. Kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit. Istrinya juga sudah tua. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun dan dikarunia 4 anak. Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke-empat, tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa
digerakkan, ini terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang. Lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran menyuapi dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum; untunglah tempat usaha pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas  maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi. Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya
setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun,dengan sabar
dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah. Pada suatu hari…ke empat anak Suyatno berkumpul dirumah orang tua  mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah mereka tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan dia yg  merawat ibu mereka yang dia inginkan hanya satu agar semua anaknya dapat berhasil. Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata “Pak kami ingin sekali merawat ibu,  semenjak  kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak…….
bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu” . Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2 “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan
mengijinkannya,  kapan bapak menikmati masa tua bapak,dengan berkorban seperti ini,  kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya.”Anak2ku ….. Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu,  mungkin bapak akan menikah….. tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….sejenak kerongkongannya tersekat… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg  masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak meledaklah tangis anak2 pak Suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya
mata suami yg sangat dicintainya itu……

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya  yg  sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita :  “Jika manusia didunia ini  mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran,perhatian adalah kesia-siaan.

Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yg lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya  apa adanya.  Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,”

(Disadur dari  fwd email temen gw).

THE BEST COUPLE IN THE WORLD

eyang

My Beloved Eyang Putri dan Eyang Kakung

Create a free website or blog at WordPress.com.